Dosa Besar dan cara Menghindarinya
Kata Pengantar
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan
Yang Maha Pemurah, karena berkat kemurahanNya makalah ini dapat kami selesaikan
sesuai yang diharapkan. Dalam makalah ini kami membahas “Dosa Besar dan Cara
Menghindarinya”.
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman
tentang berbagi macam dosa. Yang sangat penting untuk menghindarinya
dalam melakukan sesuatu dalam kehidupan sehari-hari, suatu tingkah laku yang
dapat menjadikan pribadi yang buruk dan tidak mendapatkan keridhoan dari Allah
SWT. Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya kami membutuhkan bimbingan,
arahan, koreksi dan saran. Untuk itu rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya
kami sampaikan kepada:
Bapak Sukron Makmun, selaku Pembimbing mata pelajaran
“Pendidikan Agama Islam”
Rekan-rekan kelompok yang telah banyak memberikan
masukan untuk makalah ini. Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat.
Tim Penyusun
Kelompok 7
Tangerang, 10 Juni 2012
Daftar
Isi
Kata
Pengantar.....................................................................................................................
2
Daftar Isi
................................................................................................................................
3
BAB I
..............................................................................................................................
4
Pendahuluan ................................................................................................................
4
A. Latar Belakang Masalah
..................................................................................
5
B. Rumusan Masalah
............................................................................................
6
BAB II
.......................................................................................................................
7
Pembahasan
..................................................................................................................
7
A. Pengertian Dosa Besar
.........................................................................................
7
B. Tiga Pangkal Dosa
................................................................................................
8
C. Macam – Macam Dosa
Besar .............................................................................
10
D. Cara Menghindari Dosa
Besar dan Taubat ......................................................... 14
BAB III
........................................................................................................................
16
Kesimpulan ...........................................................................................................
16
BAN IV
......................................................................................................................
17
Penutup ....................................................................................................................
17
BAB I
PENDAHULUAN
Hadits merupakan sumber hukum kedua
setelah al-Qur’an, sudah seharusnya kita mempelajarinya, sebagaimana fungsi
hadits sebagai penjelas al-Qur’an, dalam hadits memuat gejala penjelasan
tentang suatu hal yang dirasa mujmal atau sulit dipahami.
Dalam al-Qur’an telah dijelaskan
berbagai macam dosa besar dan keharusan kita untuk bertaubat serta menjauhkan
diri dari hal-hal yang dilarang oleh Allah. Dosa besar merupakan sesuatu dosa
yang dalam al-Qur’an sudah diancam hukuman yang sangat berat dan tidak mendapat
ampunan dari Allah, sebagai muslim kewajiban kita adalah menjalankan perintah
Allah dan menjauhi larangan-Nya sebagai wujud dari keimanan dan ketakwaan kita.
Untuk itu dalam pembahasan makalah
ini kami akan menyajikan bahan diskusi yang berjudul Dosa Besar dan Taubat, kami akan mencoba memaparkan apa itu dosa
besar dan taubat, hadits tentang dosa besar, dan taubat.
A.
Latar Belakang Masalah
Manusia dikaruniakan oleh Allah SWT
berupa akal dan pikiran. Akal digunakan manusia untuk berfikir, memikirkan
sesuatu. Sedangkan pikiran digunakan untuk menentukan sesuatu yang di pikirkan
oleh akal. Tetapi terkadang manusia sering tidak menggunakan akal dan
fikirannya dengan baik, dengan cara memikirkan sesuatu yang tidak semestinya di
pikirkan, dan juga tidak di pakai untuk mengembangkan sesuatu yang ada di alam
yang sebenarnya bisa menghasilkan ilmu dan pengetahuan yang baru apabila kita
dapat menggunakan dengan semestinya.
Manusia memang
memiliki ke khilafan dalam setiap langkah, perbuatan, maupun sifat dan tindak
tanduk yang dijalaninya, karena manusia juga mempunyai fitrah yang memiliki
kekhilafan.
Suatu perbuatan yang di lakukan manusia,
apabila keluar dari jalur yang telah di tentukan oleh Allh SWT maka itu di katakan
Dosa. Perbuatan dosa sering di lakukan oleh manusia, karena manusia sering
tidak menyadari akan perbuatan yang di lakukannya karena manusia lebih sering
mengikuti hawa nafsunya dengan tidak memikirkan akibat buruk dan apa yang di
lakukannya.
Sekalipun
manusia di ciptakan Allah SWT untuk menjadi khalifah di muka bumi ini,
namun karena sifatnya yang lemah,
manusia tidak pernah terlepas dari perbuatan salah dan dosa, kecuali
orang-orang yang selalu beriman dan senantiasa mendapat petunjuk dari Allah
SWT.
Dalam pembahasan ini, penulis hanya
mengetengahkan beberapa macam dari dosa-dosa besar.
B. RUMUSAN MASALAH
- Pengertian
Dosa Besar
- Tiga
pangkal dosa
- Tujuh
Dosa Besar
- Menghindari
Perbuatan Dosa Besar
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Dosa Besar
Dosa adalah dampak dari pelanggaran ajaran agama yang
dilakukan dengan sengaja, sadar dan tidak ada paksaan atau dapat dikatakan
bahwa dosa adalah buah dari tidak menjalankan perintah Allah dan tidak menjauhi
larangan-Nya. Yang dimaksud dengan dosa besar adalah suatu pelanggaran terhadap
perintah dan larangan-Nya yang menimbulkan kerugian dan kerusakan terhadap
orang lain dan bersifat besar.
Allah SWT tidak suka terhadap hamba-Nya yang berbuat
dosa. Oleh karena itu pelaku dosa diancam oleh Allah SWT dengan hukuman baik
waktu masih berada di dunia terlebih lagi di akhirat. Hukuman di dunia bisa
berupa musibah binasa dan di akhirat berupa siksaan api neraka yang sangat
dahsyat.
Firman Allah SWT
(Q.S. Yunus ( 10 ) : 13).
Artinya: “ Dan sesungguhnya Kami telah membinasakan
umat-umat yang sebelum kamu, ketika mereka berbuat kedzaliman, padahal
rasul-rasul mereka telah datang kepada mereka dengan membawa
keterangan-keterangan yang nyata, tetapi mereka sekali-kali tidak hendak
beriman. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat
dosa. “
(Q.S. Az Zukhruf (43) : 74)
“Sesungguhnya orang-orang yang berdosa kekal di dalam
adzab neraka Jahannam.”
B. Tiga Pangkal Dosa
Segala sesuatu itu ada yang
memulainya dan disebut sebagai yang pertama.Setelah muncul yang pertama,
barukemudian disusul yang kedua, ketiga, keempat dan seterusnya.Yang banyak
dikenal dan diingat orang biasanya yang pertama karena darinyalah pelajaran
diambil.
Begitu juga dengan dosa atau
kehilafan. Ada tiga kehilafan yang pertama kali dilakukan oleh makhluk kepada
penciptanya yaitu :
1. Sombong
Dosa pertama
yang dilakukan makhluk adalah sombong.
Sifat ini
dimiliki iblis dan ditunjukkan disaat Allah swt menyuruhnya untuk bersujud
kepada Adam. Iblis menolak melaksanakan perintah itu dengan memberikan alasan.
Ia katakan bahwa ia menolakbersujud kepada Adam karena Iblis merasa lebih baik
dari Adam.
“Saya lebih baik
dari dia. Engkau ciptakan saya dari api, sedangkan engkau ciptakan adam dari
lumpur”.
Demikian
pembelaan iblis kepada Allah. Sejak saat itulah Iblis menjadi makhluk
pembangkang, padahal, sebelumnya ia adalah makhluk yang taat kepada Allah.
Sifat sombonglah yang menyebabkan dia akan menjadi penghuni neraka untuk
selamanya.
2. Tamak / Rakus
Sifat ini
dimiliki manusia. Adam manusia pertama yang menghuni surga mendapatkan segala
yang diinginkan. Segala kebutuhannya terpenuhi dan segala fasilitas telah
tersedia. Beraneka buah dan makanan yang tersedia diperbolehkan untuk
dinikmati, kecuali satu pohon yang tidak boleh didekati. Ternyata semua
kemawahan yang dimiliki Adam tidak membuatnya puas. Ia ingin menikmati semua
yang ada dihadapannya. Larangan untuk mendekati pohon itu malah menambah hasrat
untuk menikmati buahnya. Pada akhirnya buah terlarang itu ia lahap. Petakanpun
bermula, Adam terusir dari surga karena sifat yang dimilikinya.
3. Iri Hati / Dengki
Irihati ataupun dengki selalu
menggelayuti hati manusia. Rasa itu muncul saat ada saudara, teman, ataupun
tetangga disekelilingnya mendapatkan nikmat yang terkadang tidak ia miliki.
Sedih saat orang lain bahagia, dan senang saat orang lain menderita. Ia ingin
kelebihan harta, jabatan ataupun kebahagian yang dimiliki orang lain itu lenyap
berganti derita. Manakala itu terjadi iapun tersenyum bahagia.
Qabil tidak rela jika Habil saudara
kandungnya itu memiliki calon istri yang lebih cantih dari calon istrinya. Dia
menginginkan apa yang seharusnya menjadi hak Habil yaitu istri yang cantik. Iri
yang tumbuh dalam hati habil berakhir dengan terbunuhnya Habil ditangan Qabil.
Rasa dengki dan iri akan menabur dosa-dosa yang lain juga melenyapkan kebaikan
yang telah dilakukan.
Ketiga dosa itu
menjadi awal dari semua dosa dan penyebab terjadinya bencana. Sombong dosa
pertama yang dilakukan makhluk, Tamak Kesalahan pertama yang dilakukan
manusia saat masih di surga, sedang Irihati dosa manusia pertama di
atas bumi.
Begitu lembutnya sifat-sifat itu
merasuk ke dalam hati, hingga tak terasa oleh manusia. Jika itu terjadi, maka
perbanyaklah mohon ampun kepadaNya. Jika sifat itu masih bercokol, jangan
wujudkan dalam perbuatan. Biarkan di dalam hati saja mudah-mudahan Allah
mengampuninya.
C.
Macam-Macam Dosa Besar
Dalam hadits riwayat Bukhari Muslim disebutkan yang
artinya:
“Jauhilah tujuh dosa besar, para sahabat bertanya: “Ya
Rasulullah, apa sajakah dosa-dosa besar itu?” Nabi bersabda 1. Menyekutukan
Allah (Syirik), 2. melakukan sihir, 3. membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah
SWT kecuali dengan cara yang hak, 4. memakan harta riba, 5. makan harta anak yatim,
6 keluar dari medan perang karena takut kepada musuh, 7. menuduh zina kepada
wanita mukminat yang telah bersuami. (HR Bukhari Muslim).
Berdasar pada hadits tersebut, terdapat tujuh dosa
besar . Uraiannya secara rinci sebagaimana berikut:
1. Kufur (Kafir)
Dalam Al Qur’an, kafir sangat erat hubungannya antara
manusia dengan Allah SWT sebagai sang pencipta dan hubungannya mayoritas
negative. Seperti menolak berhukum dengan hukum Allah SWT (pelajari Q.S. 5
:44), tidak menjalankan kebaikan atau amal shaleh (pelajari Q.S. 30 : 44), dan
mengingkari karunia Allah SWT (pelajari Q.S. 5 : 44).
Orang yang kafir akan mendapatkan balasan berupa
siksaan baik di dunia maupun akhirat (pelajari Q.S. 3 : 56) dan amalnya didunia
sia-sia belaka (pelajari Q.S. 2 : 217). Walaupun orang kafir itu berbuat baik
sebaik-baiknya maka tetap dinilai sia-sia belaka alias tidak ada gunanya buat
akhirat.
2. Munafiq
Orang yang munafiq memiliki ciri-ciri sebagaimana yang
tercantum dalam hadits yang artinya:
“ Tanda-tanda orang munafiq ada tiga yaitu apabila
berbicara bohong, apabila berjanji menyelisihi dan apabila dipercaya
berkhianat.” (H.R. Bukhari Muslim)
3. Fasik
Orang fasik adalah orang yang melupakan terhadap Allah
SWT sehingga ia meninggalkan kewajiban dalam beragama Islam. (pelajari Q.S. 59
: 19) dan sikap mental, perilaku, ucapan dan perbuatannya tidak sesuai dengan
peraturan Allah SWT.
4. Syirik
Orang yang berbuat syirik yaitu berupa menyekutukan
kepada Allah SWT. Dosa syirik atau musyrik ini dosa yang berat sehingga Allah SWT
tidak mengampuni dosa tersebut sebagaimana firman-Nya:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik,
dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari syirik itu, bagi siapa yang
dikehendaki-Nya.. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia
telah berbuat dosa yang besar.” (Q.S. An NIsa (4) : 48).
5. Membunuh
Membunuh ada dua macam yaitu membunuh terhadap dirinya
sendiri (bunuh diri) dan membunuh terhadap orang lain. Kedua-duanya termasuk
dosa besar . Membunuh diri sendiri yang menjadi sasaran adalah dirinya sendiri
seperti gantung diri, minum obat nyamuk, terjun ke jurang dan dengan cara
apapun hukumnya adalah haram dan dosa besar. Firman Allah SWT dalam surat
Annisa ayat 29 difirmankan:
artinya: “Dan janganlah kamu membunuh dirimu,
sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu”. (Q.S. An Nisa (4) : 29).
Sedangkan membunuh orang lain yaitu membunuh dan
sasarannya adalah orang lain misalnya factor dendam, factor persaingan dalam
usaha dan lain sebagainya. Yang jelas bunuh membunuh adalah dilarang oleh Allah
SWT . Sebagaimana firman-Nya:
Artinya: “ Dan barang siapa membunuh seorang mukmin
dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan allah
murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baguinya”.
(Q.S. An Nisa (4) : 93)
Sabda Rasulullah SAW
Artinya: “ Pertama kali yang akan diadili diantara
manusia pada hari kiamat adalah perkara pembunuhan ( HR Bukhari Muslim).
6. Durhaka kepada kedua orang tua
Durhaka kepada kedua orang tua merupakan salah satu
dari dosa besar. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari Muslim
disebutkan::
Artinya: “ Dosa-dosa besar yaitu menyekutukan Allah
SWT, durhaka terhadap kedua orang tua, membunuh yang bernyawa (kecuali yang
dibenarkan menurut hukum Islam) dan bersumpah palsu.” (H.R. Bukhari)
Bentuk durhaka kepada kedua orang tua diantaranya
adalah mencaci maki, menghina, menggertak, mengancam, mengintimidasi, mengumpat
dengan kata-kata yang menyakitkan hati orang tua, penganiayaan fisik dan
psikis, menelantarkan orang tua yang berada dalam kesusaha, menjauhi kedua
orang tua dan bahkan tidak mau mengakui orang tuanya sendiri.
7. Zina dan Homo Seksual
Dalam Al Qur’an disebutkan:
Artinya: “Dan janganlah kamu mendekati zina
sesungguhnya zina itu merupakan perbuatan yang keji dan suatu jalan yang
buruk.”(Q.S. Al Isra’ (17) : 32)
Ayat diatas menegaskan bahwa dekat saja dilarang
apalagi melakukannya. Zina merupakan perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT.
Apabila ada manusia yang melanggar dinilai dosa besar. Yang dimaksud dengan
zina adalah hubungan badan layaknya suami istri tanpa adanya suatu ikatan
pernikahan. Orang yang berzina, apabila masih bujang hukumannya berupa didera
atau dicambuk 100 kali dan disingkirkan selama satu tahun. Sedangkan yang sudah
menikah dan masih melakukan zina maka hukumannya dirajam sampai mati.
8. Menuduh zina terhadap wanita yang baik-baik
Menuduh berzina terhadap wanita yang sebetulnya
baik-baik saja juga termasuk dalam kategori perbuatan dosa besar. Menuduh
berarti tidak ada saksi-saksi yang dibenarkan oleh syara’.Menuduh berzina
terhadap wanita yang baik sangat merugikan bagi yang tertuduh beserta
keluarganya.
9. Memakan makanan yang diharamkan oleh Allah SWT
Memakan makanan yang diharamkan oleh Allah SWT seperti
makan bangkai, darah, daging babi, hewan yang disembelih bukan atas nama Allah
SWT, hewan yang mati tercekik, dipukul atau jatuh, ditanduk, dan diterkam
binatang buas. (pelajari Q.S. 5 ; 3)
10. Miras / Narkoba
Sabda Nabi Muhammad SAW:
Artinya: “Setiap yang memabukkan adalah khamr dan
setiap yang memabukkan adalah haram.” (HR Abu Daud).
Khamar cakupannya sangat luas, segala yang memabukkan
adalah haram baik itu berupa serbuk, cairan, padat, gas, dihisap, diminum atau
disuntikkan semuanya kategori khamar. Seperti halnya yang beredar di
masyarakat, wiski, brendy, heroin, kokain, pel gedek, ektasi, ganja, morfin
atau sangat dikenal dengan Narkoba.
11. Mencuri, merampok dan menganiaya orang
Ketiga perbuatan ini juga termasuk dalam dosa besar.
Mencuri yaitu mengambil barang milik orang lain dengan cara diam-diam atau
sembunyi sembunyi. Merampok yaitu merebut arau merampas harta benda orang lain
dengan cara paksaan misalnya dengan ancaman senjata tajam atau bahkan sampai
tingkat pembunuhan. Dan menganiaya orang yaitu tindakan yang dilakukan dengan
cara melukai atau membuat cacat seseorang.
Contoh-contoh dosa besar tersebut apabila
diklasifikasikan sebagai berikut:
- Dosa
besar yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat diantaranya: mencuri,
membunuh, menganiaya orang dan merampok.
- Dosa
yang berhubungan dengan masalah makanan dan minuman diantaranya yaitu:
makan makanan yang haram seperti makan daging Babi, bangkai, darah, daging
hewan yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, jatuh, yang
dipukul yang ditanduk dan yang di terkam binatang buas. Sedangkan dalam
hal minuman seperti homr, miras, narkoba, dan hal-hal lain yang
memabukkan.
- Dosa
besar yang berhubungan dengan pemuasan nafsu syahwat diantaranya yaitu
zina, lesbian, homosek, dan menuduh zina terhadap orang yang baik
- Dosa
bersar terhadap sang Kholiq yaitu diantaranya, Kufur, syirik, musyrik,
nifak dan fasik.
- Dosa
besar yang berhubungan dengan dirinya sendiri yaitu diantaranya prustasi
dan bunuh diri,
- Dosa
besar yang berhubungan dengan keluarga yaitu durhaka kepada orang tua.
D. Cara Menghindari Perbuatan Dosa Besar dan Taubat.
Menghindari perbuatan dosa besar artinya walaupun ada
kesempatan untuk melakukannya tetapi justru kita menyingkir dari perbuatan
tersebut. Untuk menghindarinya perlu mengetahui caranya supaya tidak melakukan
dosa besar. Yaitu dengan cara sebagai berikut:
a) Selalu
mendekatkan diri kepada Allah SWT (taqarub illallah)
b) Menyadari
dengan sesadar-sadarnya bahwa apabila melakukan dosa besar akibatnya sangat
fatal yang akan menimpa pada diri sendiri jua
c) Menyadari
apabila berbuat dosa besar akan membuat gundah gulana, merasa selalu bersalah
dan jiwa menjadi tergoncang.
d) Disiplin dan
khusuk dalam menjalankan ibadah kepada Allah SWT misalnya menjalankan ibadah
shalat, sebagaimana firman Allah
Yang Artinya: Sesungguhnya shalat
itu mencegah diri dari perbuatan keji dan munkar (Q.S. Al Ankabut (29) : 45).
e) Meyakini
dengan seyakin-yakinnya bahwa setiap amal baik maupun buruk selalu dicatat oleh
malaikat.
Hakikat taubat adalah: Menyesal
terhadap apa yang telah terjadi,meninggalkan perbuatan tersebut saat ini juga,
dan ber-azam yang kuat untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut dimasa yang
akan datang.
Kata “taubat” yang sudah menjadi
kosa kata bahasa Indonesia berasal dari kata bahasa arab. Didalam kamus besar
bahasa Indonesia, kata “taubat” mengandung dua pengertian. Pertama,
taubat berarti sadar dan menyasali dosanya (perbuatan salah atau jahat) dan
berniat akan memperbaiki tingkah laku dan perbuatannya. Kedua, kata taubat
berarti kembali kepada agama (jalan) yang benar. “Bertaubat” berarti menyadari,
menyesali, dan berniat hendak memperbaiki (perbuatan yang salah).
Dalam bahasa Arab kata Taubat,
menurut bahasa berasal dari kata (Tâba- Yatûbu-Taubatan) yang artinya kembali.
Orang yang kembali disebut Tâib dan yang kembalinya
berulang-ulang dan terus-menerus disebut Tawwâb. Secara istilah
taubat berarti kembali kepada dengan melepaskansegala ikatan
penyimpanganyang pernah dilakukan, kemudian bertekad untuk melaksanakan semua
hak-hak allah swt.
Hakikat taubat adalah: Menyesal
terhadap apa yang telah terjadi,meninggalkan perbuatan tersebut saat ini juga,
dan ber-azam yang kuat untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut dimasa yang
akan datang.
Hadist tentang bertaubat.
Artinya : “Dari Abi Burdah dari seorang laki-laki dari sebagian
sahabat Muhajirin beliau mengatakan kami telah mendengar Nabi Muhammad bersabda
“Wahai ingatlah manusia, bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah dan mohonlah
pengampunan kami sekalian kepada-Nya, maka sesungguhnya kami bertaubat kepada
Allah dan kami mohon pengampunan kepada-Nya pada tiap hari 100 kali atau lebih”.
Firman Allah SWT
Yang Artinya : “Hai orang-orang
yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang
semurni-murninya).” (QS. At -Tahrim: 8)
Taubat nashuha ialah
kembalinya seorang hamba kepada Allah Ta’ala, tiada sekutu bagi-NYA dari dosa
yang pernah dia lakukan baik karena sengaja atau lupa dengan kembali secara
benar, ikhlas, percaya, dan berhukum dengan ketaatan yang akan menghantarkan
hamba tersebut kepada kedudukan para wali Allah yang bertaqwa serta menjauhkan
antara dia dengan jalan-jalan syaitan.
Di antara hal yang memperkuat akan
wajibnya taubat nashuha untuk dilakukan secara berkelanjutan dan
secepat mungkin adalah bahwa manusia manapun tidak akan pernah lepas dan tidak
akan selamat dari kekurangan, namun setiap makhluk bertingkat-tingkat dalam
kekurangan tersebut sesuai dengan takdirnya masing-masing, bahkan pada dasarnya
mereka pasti memiliki kekurangan. Sehingga hal tersebut harus ditutupi dengan
taubat nashuha. Allah SWT telah menganjurkan untuk melakukan taubat dan
beristighfar, karena hal itu lebih baik daripada gemar melakukan dosa secara
terus-menerus.
Dalam bertaubat, ada tiga tahapan
atau tingkatan., tahap pertama yaitu berpaling dari dosa karena takut kepada
Allah SWT. Tahapan seperti ini merupakan tahapan orang mukmin biasa. Kedua
yaitu inabat, yaitu taubat karena ingin mendapat balasan atau pahala dari Allah
SWT, Inabat merupakan tahapan para wali dan yang diridhai Allah SWT. Ketiga
yaitu aubat, aubat adalah taubat karena mematuhi perintah allah SWT, bukan
karena menginginkan pahala atau takut kepada Allah SWT. Aubat merupakan tahapan
para nabi dan rasul.
Untuk benar-benar bertaubat,
manusia harus berupaya merenung, bertafakur dan beramal serta menyadari bahwa
menjadi orang yang dicintai allah itu merupakan sesuatu yang tidak terhingga
harga dan nilainya. Hanya allahlah yang tahu kegemilangan spiritual dan
kesempurnaan sang hamba, dan apa yang akan menjadi bentuk akhirati dari
kecintaan-Nya itu. Dan hanya allah yang tahu bagaimana
perlakuan-Nya terhadap orang-orang yang dicintai-Nya ini.
BAB III
KESIMPULAN
Hakikat taubat adalah:
Menyesal terhadap apa yang telah terjadi,meninggalkan perbuatan tersebut saat
ini juga, dan ber-azam yang kuat untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut
dimasa yang akan datang.
Dosa adalah perbuatan yang
melenggar hukum tuhan atau agama. Dan besar adalah lebih dari ukuran
sedang(tinggi, luas, lebar, banyak, hebat, kuasa, mulia, dsb). Tapi besar
disini bila di hubungkan dengan kata dosa maka berarti; dosa yang
mengenai perkara yang besar (berat). Jadi dosa besar adalah perbuatan yang
melenggar hukum tuhan atau agama yang berkaitan dengan perkara yang
besar(berat).
Dalam bahasa Arab kata Taubat,
menurut bahasa berasal dari kata (Tâba- Yatûbu-Taubatan) yang artinya
kembali. Orang yang kembali disebut Tâib dan yang kembalinya
berulang-ulang dan terus-menerus disebut Tawwâb. Secara istilah
taubat berarti kembali kepada dengan melepaskan segala ikatan
penyimpanganyang pernah dilakukan, kemudian bertekad untuk melaksanakan semua
hak-hak allah swt.
Para ulama’ berkata bahwa bertaubat
dari segala dosa hukumnya wajib. Jika kemaksiatan itu dilakukan seorang hamba
kerada allah yang tidak ada kaitanyya dengan hak manusia, maka taubat didalam
nya mempunyai tiga syarat: pertama, meninggalkan kemaksiatan itu. Kedua,
menyesali perbuatannya. Ketiga, bertekad untuk tidak mengulanginya
lagi selama lamanya. Jika salah satu dari ketiga syarat ini tidak terpenuhi
maka taubatnya tidak sah.
Jika kemaksiatan itu berkaitan
dengan hak adam (manusia), maka syaratnya ada empat : yang tiga sama
dengan diatas dan ditambah menunaikan hak saudaranya. Misalnya jika hak itu
berupa harta dan sebagainya maka dia harus mengembalikannya.
BAB IV
PENUTUP
Dengan mengucapkan rasa syukur
kepada Allah yang telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayat, serta inayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini, semoga uraian-uraian yang
kami sampaikan dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi kami sendiri dan para
pembaca.
Kami menyadari makalah ini masih
kurang sempurna, maka dari itu kritik dan saran yang konstruktif sangat
membantu dalam kesempurnaan makalah ini.
Kami berdo’a kepada Allah semoga Allah meridhoi makalah ini. Amin ya
Robbal ‘
makasih blognya membantu
BalasHapusmakasih blognya membantu
BalasHapussangat membantu saya yg sedang belajar untuk UKK. terima kasih.
BalasHapusVBANDAR Agen Remi9 Judi Sakong Bandar Poker Online Indonesia
BalasHapusWSAMGONG Agen Poker Domino Bandar Ceme Online Indonesia
WSAKONG Agen BandarQ Sakong Remi9 Online Indonesia
Sakong99 Agen BandarQ Sakong Remi9 Online Indonesia
IDNSAKONG Agen BandarQ Sakong Remi9 Online Indonesia
RGOSAKONG Agen BandarQ Sakong Remi9 Online Indonesia
Trik BandarQ Online
Cara Hack Agen BandarQ
Cara Curang BandarQ
Hack BandarQ Online
dulu thn 2001 saya juga pernah melakukan dosa besar, yaitu zinah dg psk, penyebabnya saya nyari cewe utk dinikahi gagal trs, krna saya sering ditolak cewe krna saya cupu dan loyo, cewe suka nya cowok jantan atau mapan. sejak zinah hidup saya jadi tambah sial. saya nyari cewek dihajar org, saya kerja baru sebentar di phk ,saya melamar cewe ditolak, uang tabungan ditipu org, tv dicuri org dll. tp saya sdh lama bertobat dan agak rajin ibadah tp nasib saya tetap msh sial. saya lama lama jadi benci tuhan krna saya anggap dia kejam dan tdk punya belas kasihan. tuhan tdk merasakan saya sangat menderita..
BalasHapus